ANALISIS SOSIAL EKONOMI DALAM POLA KEMITRAAN AGRIBISNIS ANTARA PETANI MITRA DENGAN PT. BENGKULU SAWIT LESTARI DI KECAMATAN KEDURANG ILIR

BEGI, ARYES (2024) ANALISIS SOSIAL EKONOMI DALAM POLA KEMITRAAN AGRIBISNIS ANTARA PETANI MITRA DENGAN PT. BENGKULU SAWIT LESTARI DI KECAMATAN KEDURANG ILIR. Skripsi thesis, Universitas Dehasen Bengkulu.

[img] Text
Begi Aryes_Agribisnis.pdf

Download (153kB)

Abstract

Pola kemitraan merupakan perwujudan cita-cita untuk melaksanakan sistem perekonomian gotong royong yang dibentuk antara mitra yang kuat dari segi permodalan, pasar dan kemampuan teknologinya bersama petani golongan lemah serta miskin yang tidak berpengalaman. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas dan usaha atas kepentingan bersama. Oleh karena itu pembangunan ekonomi dengan pola kemitraan dianggap sebagai usaha yang menguntungkan, terutama ditinjau dari pencapaian tujuan pembangunan nasional jangka panjang . Untuk mengetahui pola kemitraan agribisnis antara petani mitra dengan PT. Bengkulu Sawit Lestari di Kecamatan Kedurang Ilir, Menganalisis aspek sosial dalam pelaksanaan pola kemitraan agribisnis antara petani mitra dengan PT. Bengkulu Sawit Lestari di Kecamatan Kedurang Ilir. Dan Menganalisis aspek ekonomi dalam pelaksanaan pola kemitraan Agribisnis antara petani mitra dengan PT. Bengkulu Sawit Lestari di Kecamatan Kedurang Ilir. Pola kemitraan agribisnis kelapa sawit yang diterapkan oleh PT. Bengkulu Sawit Lestari adalah pola kemitraan pola inti plasma (IP), Konflik petani mitra dengan petani mitra dalam pelaksanaan pola kemitraan tergolong dalam kategori baik terlihat bahwa tidak ada konflik fisik namun ada konflik yang bersifat konflik perbedaan petani mitra yang menyatakan tidak ada konflik sebanyak 54 orang atau 88,52%. Konflik antara petani mitra dengan PT. Bengkulu Sawit Lestari tidak pernah terjadi konflik fisik, tetapi petani mitra sering mengeluh kepada perusahaan PT. Bengkulu Sawit Lestari, yaitu sebanyak 56 atau 91,80% petani mitra menyatakan tidak ada konflik. Tercapainya Hak dan Kewajiban Petani Mitra meliputi : 1) Mengembalikan kredit kepada PT. Bengkulu Sawit Lestari sebanyak 35 orang atau 57,38 persen menjawab kurang baik, 2) Petani Mitra Menyerahkan SHM, SKT dan Surat Pernyataan dari Kepala Desa sebanyak 52 orang atau 85,25 persen petani mitra menjawab baik, 3). Petani Mitra Mendapatkan Harga Jual TBS yang sesuai, sebanyak 44 orang atau 72,13 persen petani mitra menjawab baik. Hak dan Kewajiban Perusahaan PT. Bengkulu Sawit Lestari meliputi : 1) Perusahaan Membeli Hasil Kebun Kelapa Sawit Petani Mitra sebanyak 48 orang atau 78,69 persen petani mitra menjawab kurang baik, 2) Perusahaan Memberikan Pembinaan dan Penyuluhan, sebanyak 5 orang atau sebanyak 81,97 persen responden menjawab kurang baik dan 3 orang atau 4,91 persen petani mitra menjawab tidak baik, 3) Perusahaan Memberikan Sertifikat Tanah Milik Petani Mitra, sebanyak 48 orang atau 78,69 persen petani mitra menjawab baik, 4) Perusahaan Memberikan Harga TBS yang Sesuai, 49 orang atau 80,33 persen petani mitra menjawab baik. Dan aspek Ekonomi dalam Pola Kemitraan Agribisnis meliputi : produksi Kelapa Sawit Milik Petani Mitra rata-rata jumlah produksi yang dihasilkan responden dalam pelaksanaan pola kemitraan yaitu 4038 kilogram per bulan, setelah pemotongan 30% dari total produksi maka diperoleh sebesar 2.826, dengan harga rata-rata yang ditawarkan oleh perusahaan PT. Bengkulu Sawit Lestari yaitu Rp. 1.948,- per kilogram. Penerimaan yang diterima petani mitra Rp. 5.512.443,- per bulan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Program Studi Agribisnis
Depositing User: Jeffry Adi Nugraha
Date Deposited: 24 Sep 2024 03:02
Last Modified: 24 Sep 2024 03:02
URI: http://repository.unived.ac.id/id/eprint/1607

Actions (login required)

View Item View Item